Pertemuan dengan Orang Tua Mahasiswa Baru FMIPA 2019
Pada acara tersebut, Dekan FMIPA didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Dr. Indra Noviandri, MS., Hilda Assiyatun, Ph.D sebagai Ketua Program Studi Sarjana Matematika, Dr. Khairul Basar sebagai Ketua Program Studi Sarjana Fisika, Dr. Budi Dermawan sebagai Ketua Program Studi Sarjana Astronomi, Prof. Zeily Nurachman, D.Sc. sebagai Ketua Program Studi Sarjana Kimia, dan Khreshna I. Syuhada, Ph.D sebagai Ketua Program Studi Sarjana Aktuaria.
Sekitar 250 orang tua mahasiswa antusias menghadiri dan mengikuti acara ini dengan seksama. Topik penjurusan, prospek kerja lulusan, kiat khusus dalam memilih program studi, dan peran dosen wali dalam mendampingi mahasiswa menjadi pertanyaan yang dilontarkan kepada Dekan FMIPA.
Dekan FMIPA menginformasikan bahwa penjurusan mahasiswa berdasarkan atas minat, dan prestasi yang diperoleh selama mengikuti Program TPB. Minat yang tidak selaras dengan prestasi tentunya juga harus dipikirkan oleh orang tua dan mahasiswa dalam memilih alternatif program studi lainnya. Terjadinya demotivasi akibat hal ini sebaiknya diantisipasi sejak awal.Menilik prestasi mahasiswa TPB pada tahun-tahun sebelumnya dengan tingkat mahasiswa yang diberhentikan studinya hanya sekitar 2% merupakan tolok ukur keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dan beradaptasi dengan atmosfer akademik ITB.
Adapun dosen wali di ITB bagi mahasiswa berperan sebagai:
- Narasumber dalam memberikan solusi masalah akademik yang dihadapinya;
- Media yang menghantarkan permasalahan non akademik yang dihadapi seorang mahasiswa kepada yang lebih berkompeten, misalnya ke Bimbingan Konseling ITB;
- Memotivasi mahasiswa dalam bidang akademik dan non akademik untuk mendukung keberhasilan studi;
- Memberikan penjelasan kepada para mahasiswa, tentang program studi dan peranan bidang keahlian dalam industri, pembangunan nasional, maupun dalam pengembangan keilmuan
- Narasumber bagi ITB dalam masalah yang menyangkut kemahasiswaan;
Acara ditutup dengan presentasi dari perwakilan dari Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) ITB yang menjelaskan mengenai eksistensi IOM dan testimoni dari mahasiswa yang telah dibiayai oleh IOM selama perkuliahan di ITB.
Pertemuan dengan orang tua mahasiswa ini tidak seperti di sekolah menengah atas yang rutin dilaksanakan setiap semester lumrahnya seperti kegiatan pengambilan raport. Pertemuan sejenis hanya dilaksanakan dua kali selama masa studi di ITB. Pada hari ini, pada kali pertama, orang tua mahasiswa baru diterima secara resmi dan nanti kali ke dua, saat Wisuda Program Sarjana di Sabuga. Semoga dengan adanya pertemuan ini orang tua mendapatkan informasi yang sangat penting dalam mendampingi perkembangan putra/putrinya menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa, dan sukses dalam melalui tahapan dewasa muda ini menjadi dewasa seutuhnya. (Oleh: Ani Hamidah, Editor: MI)