Mahasiswa Kimia ITB Bagikan 70L Hand Sanitizer Gratis kepada Masyarakat dan Puskesmas
BANDUNG, itb.ac.id — Himpunan Mahasiswa Kimia ‘Amisca’ ITB memproduksi dan membagikan hand sanitizer secara gratis kepada masyarakat umum pada Sabtu, 4 April 2020 lalu guna membatu masyarakat yang kesulitan akibat kelangkaan hand sanitizer. Kegiatan ini didasari oleh keresahan para mahasiswa kimia terhadap kondisi yang tengah dihadapi bersama akibat dampak pandemi COVID-19.
“Kami melihat telah banyak kontribusi dari berbagai pihak untuk ikut serta dalam melawan COVID-19 ini hingga akhirnya membuat kami bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa kita lakukan bersama sebagai mahasiswa kimia? Kami sudah terlatih dan terbiasa dalam melakukan pekerjaan di laoratorium akhirnya hal inilah yang membuat kami berpikir sekaligus mendorong kami untuk memproduksi hand sanitizer secara massal,” jelas Firdaus Akmal, salah satu mahasiswa Kimia ITB angkatan 2017 yang ikut berkontribusi dalam proses produksi dan distribusi.
Formula dalam hand sanitizer ini mengikuti formula yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO). Mahasiswa juga mendapatkan alat pinjaman laboratorium. Selain itu, proses pembuatannya dijaga dengan adanya protokol kegiatan yang harus dipatuhi oleh seluruh mahasiswa yang terlibat.
“Kami mewajibkan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, jas lab, sarung tangan selama proses pembuatan. Kemudian, setiap orang yang bekontribusi dalam kegiatan harus sehat, bebas dari demam, batuk dan gejala lainnya, dan memastikan tersedianya hand sanitizer. Selain itu, terdapat beberapa protokol tambahan dari dosen yang menjadi pedoman kami,” sambung mahasiswa yang lebih dikenal dengan nama Uus ini.
“Sebelum produksi, kami menggalang dana melalui donasi terbuka dan alhamdulillah kami menerima respons dari banyak pihak hingga terkumpul dana sebesar Rp24.350.000 pada tanggal 29 Maret. Kemudian, kami langsung memproduksi 70 liter hand sanitizer dalam berbagai kemasa mulai dari mulai 30 mililiter hingga 10 liter,” tambahnya.
Hand sanitizer yang telah diproduksi sendiri tersebut dibagikan ke masyarakat yang termasuk dalam kategori urgensi tinggi perihal upaya perlindungan dari wabah COVID-19, seperti pengemudi ojek, tukang becak, dan masyarakat lainnya yang terpaksa harus keluar mencari nafkah demi keluarga yang dicintai.
“Selain itu, kami juga melalukan distribusi ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas. Kami mendatangi dua Puskesmas yang berlokasi di Cihapit dan Buah Batu yang sangat membutuhkan hand sanitizer. Lebih lanjut, kami juga mendistribsukan ke panti asuhan dengan tujuan utama mengedukasi anak-anak dan juga melakukan donasi makanan ke panti tersebut. Terakhir, kami juga melakukan kerja sama dengan pihak Grab Bandung mengundang komunitas Ojol (Ojek Online) dan membagikan hand sanitizer serta makanan,” kata Firdaus.
Firdaus menyampaikan, dalam proses produksi hand sanitizer sempat mendapat beberapa kendala seperti pencarian supplier untuk bahan dan kemasan yang langka dan mahal. Namun, akhirnya hal itu bisa diatasi akibat dukungan sesama mahasiswa serta berbagai pihak. “Kami sadar, ini adalah tanggung jawab yang besar, kami harus memastikan bahwa donasi dapat tersalurkan ke pihak yang membutuhkan. Setelah produski ini selesai, harapannya bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat maupun petugas kesehatan yang membutuhkan. Setelah ini, kami juga ingin melakukan donasi APD, semoga diberikan kelancaran,” tutupnya.
Tidak hanya bantuan fisik, mahasiswa Kimia ITB juga melakukan edukasi ke masyarakat melalui media sosial seperti instagram dan twitter @AmiscaCOVID19IC yang harapannya bisa membantu memberikan informasi terpercaya di tengah banyaknya hoax dan penyalahgunaan bahan kimia di masyarakat dalam situasi pandemi ini.
Reporter: Salsabila Tantri Ayu (Kimia, 2016)
Foto: Salsabila Tantri Ayu