Enter your keyword

Dengan prestasi, Nuzulia Bisa Menggapai Impiannya Terbang  Hingga ke Negeri Paman Sam

Dengan prestasi, Nuzulia Bisa Menggapai Impiannya Terbang Hingga ke Negeri Paman Sam

Bagikan:

Bandung, FMIPA.itb.ac.id   -Nuzulia Fajri Rahmi atau akrab dipanggil Lia, 23 tahun adalah  wisudawan  asal  Pati Jawa Tengah. Sejak kecil  memiliki impian bisa sekolah di ITB,  bisa naik pesawat, dan….syukur-syukur bisa  ke luar negeri.

Nampaknya impian Lia menggerakkan hasrat dan kerja kerasnya untuk mewujudkannya. Satu persatu, impian Lia terwujud.  Lia diterima masuk di  FMIPA ITB tahun 2013  yang kemudian dijuruskan di Program Studi Sarjana Matematika. Atas prestasinya  yang gemilang di Program Studi Sarjana Matematika, Lia berkesempatan mengikuti Program Fast-Track selama satu tahun di Program Studi Magister Aktuaria dan berhasil lulus dengan menyandang predikat Cum Laude pada Wisuda Oktober 2018 dengan IPK 3.79.

Lagi-lagi, si pemilik motto “dream – do –reach” yang selalu mengerjakan sesuatu  tanpa memikirkan  reward apapun, namun hanya memberikan yang terbaik untuk setiap hal sekecil apapun ini kembali bisa mencapai impiannya,………. naik pesawat.

Lia saat mengikuti Asia-Pacific Future Leader Conference di Malaysia. (Foto dokumen pribadi)

Lia berfoto bersama mahasiswa berprestasi lainnya saat menjadi perwakilan untuk studi banding ke Thailand. (Foto dokumen pribadi)

Kepiawaian  dalam berbahasa inggris dan kecerdasannya mengantarkan Lia terbang naik pesawat  mengunjungi Thailand untuk studi banding. Kemudian  ke Malaysia mengikuti Asia-Pacific Future Leader Conference,  dan terakhir yang lebih membanggakan bisa mengunjungi  Amerika Serikat menjadi pembicara di 2017 SIAM Annual Meeting (Student Chapter Seminars)

Organisasi di luar ITB juga dijalaninya melalui English Club, di sela-sela kesibukan kuliah. Membuatnya bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang  pendidikan  yang berbeda, di luar sains. Dapat  berdiskusi mengenai topik hangat yang  membuka wawasan, bercengkrama dan bersosialisasi dengan orang baru  merupakan tantangan tersendiri untuknya keluar dari zona nyaman.

Masih ada satu  impian besar dalam angan Lia. Ingin berhaji bersama orangtua dan  berguna bagi orang lain dalam kapasitas besar, mungkin mendirikan  yayasan, atau dapat memberikan beasiswa  bersama  temen-teman  seangkatan di Matematika, seperti saya saat S2 lalu mendapatkan beasiswa READI Project,  tutur  penyuka traveling ini.

Lia saat menjadi moderator untuk pengenalan Aktuaria ke siswa SMA dengan penyelenggara READI Project (Pemerintah Kanada bersama OJK). (Foto dokumen pribadi)

Lia saat menjadi pembicara di 2017 SIAM Annual Meeting (Student Chapter Seminars) di Pittsburgh, Pennsylvania USA. (Foto dokumen pribadi)

Layaknya wisudawan yang setelah wisuda mendambakan pekerjaan, saat  ini Lia sudah bekerja  di perusahaan multinasional di bidang konsultan aktuaria di Jakarta.

Selamat menapaki kehidupan dunia kerja Lia… Berkaca darimu, impian menjadi  pondasi atas  kesuksesan,  dan saat  keluar dari  zona nyaman, hakikatnya  melebarkan zona nyaman dan memperbaiki diri. (Ani Hamidah, Editor: Hilda A).

 

X