Dua Wisudawan Program Sarjana FMIPA Berhasil Lulus Wisuda Juli 2020 dengan IPK Tertinggi
Bandung, FMIPA.itb.ac.id —Kemal Aziz Rachmansyah NIM 10116075 biasa disapa kemal, anak ke-2 dari 2 bersaudara. Berasal dari keluarga sederhana dan bahagia menurut pengakuannya, Kemal mengenal ITB dari kakak kandung yang juga alumni ITB 2013. Prestasi Kemal terbilang luar biasa. Selain berhasil lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK. 4.00, Kemal juga aktif berorganisasi, pernah menjabat sebagai Ketua Divisi Sarana dan Prasarana dan Kepala Bidang Observasi dan Pengembangan pada Badan Pengurus HIMATIKA ITB, pernah pula menjadi panitia medik OSKM ITB 2017.
Prestasi Kemal luar biasa, peraih Meritorious Winner dalam Interdiciplinary Contest in Modeling 2019, peraih medali Emas Individu pada Mathematical Analysis and Geometry Day XII, mahasiswa Terbaik Program TPB Angkatan 2016 pada Penerimaan Mahasiswa Baru ITB Tahun 2017. Kemal juga aktif sebagai tutor kalkulus untuk mahasiswa TPB melalui lembaga seperti SC Salman ITB.
Bahkan di masa pandemi Covid-19, Kemal membantu teman-teman Matematika UIN Bandung untuk memahami Analisis Real dan mengurus platform tulisan Simpang Bengawan di Medium. Keinginannya yang sering kali membantu mahasiswa lain untuk memahami mata kuliah matematika, tak membuat Kemal kehilangan waktu untuk selalu berprestasi. Hebatnya selama 8 semester berturut-turut Kemal berhasil mendapatkan penghargaan dari Dekan FMIPA (dean’s List) atas prestasinya meraih nilai rata-rata tertinggi pada setiap semester yang dilaluinya.
Bagi Kemal, kuliah di ITB membuat kesan yang mendalam dan menyenangkan karena bisa bertemu banyak teman yang beragam. Kegiatan yang dinamis memberi efek positif baginya untuk terus berkembang. Menurutnya belajar bersama adalah metode paling efektif dalam memahami pelajaran.
Belajar bersama untuk menghadapi kuis dan ujian merupakan saat-saat dia berbagi ilmu selain mengulang materi atau mengerjakan soal. Ketika Kemal berbagi ilmu dengan teman, sering sekali dia mendapatkan pemahaman baru atau pemahaman yang lebih dalam. Tentunya saat temannya bertanya mengenai sesuatu hal yang kurang jelas, atau saat temannya bertanya mengenai hal yang belum dipikirkan sebelumnya. Sama-sama belajar dan mendapatkan pemahaman baru.
Bagi Kemal, kesempatan belajar bersama membuatknya semakin kenal dengan teman dan menghilangkan rasa jenuh, tentu saja karena karena dilakukan dengan santai, dan menikmati prosesnya. Petualangan Kemal belajar di Program Sarjana Matematika FMIPA ITB bukanlah tanpa hambatan terutama di matakuliah yang peserta kelasnya sepi. Hal ini karena tuntutan belajar dan membaca sendiri lebih besar, dan juga tidak ada kesempatan belajar bersama teman sehingga menurutnya pemahaman menjadi kurang dalam.
Kemal berbagi pengalaman ketika mengambil matakuliah A, dari fakultas lain karena sifat keingintahuannya dengan matakuliah tersebut, dan juga dalam rangka memenuhi syarat administrasi akademik jumlah matakuliah pilihan luar program studi. Saat praktikum awal Kemal terkaget-kaget, karena langsung diberi soal dengan bahasa pemrograman yang tidak pernah sama sekali memahami bahasa pemrograman itu sebelumnya. Beban PR dan praktikum yang diberikan sangat banyak, membuatnya begadang dan ketiduran di kelas. Pernah pula Kemal memiliki nilai praktikum-praktikum sebelum UTS yang kecil dan membuatnya kesulitan untuk memahami materinya. Namun, seiring waktu Kemal dapat menyesuaikan diri dan bisa memahami sebagian besar materinya.
Beruntung akhirnya hambatan selama kuliah berhasil dilaluinya dengan baik, dengan belajar bersama teman, dan saling bertukar cerita pada setiap permasalahannya. Tidak hanya teman, hal terpenting untuknya tentu saja adalah keluarga yang merupakan tempat kemal berkonsultasi dan beristirahat. Saat mengurai kiat sukses berhasil di ITB, Kemal hanya berpesan agar selalu menikmati setiap proses yang dilalui selama perkuliahan dan selalu memiliki teman . Kini Kemal sedang mencari beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri dalam rangka mewujudkan impiannya kelak menjadi tenaga pendidik yang profesional.
Emir Syahreza Fadila NIM 10216001 atau biasa disapa Emir, lulusan Program Studi Sarjana Fisika berhasil lulus dengan IPK 3.93. Ketika ditanya kiat khusus hingga berhasil lulus dengan IPK tinggi, untuk Emir sebenarnya tidak ada kiat khusus yang dilakukannya secara khusus. Hanya menyediakan waktu belajar secara rutin di luar jam perkuliahan dan dengan memperbaiki manajemen waktu sehingga memudahkan Emir melewati kesulitan-kesulitan dalam perkuliahan.
Hambatan yang cukup signifikan dirasakannya hanya persoalan membagi waktu antara perkuliahan dan kerja part-time yang diambilnya. Selain kuliah, Emir disibukkan dengan mengajar di lembaga bimbingan belajar, dan terkadang mengajar pelatihan olimpiade. Selain itu juga Emir aktif di himpunan Fisika dengan jabatan terakhir sebagai ketua divisi pengabdian masyarakat. Menjadi relawan pengajar dalam sebuah organisasi di luar kampus pernah Emir jalani, namun hanya sampai tingkat 2.
Selain kuliah, peraih medali emas ONMIPA Bidang Fisika tahun 2017, Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Fisika, serta Ketua Divisi Acara Physics Fair tahun 2018 itu juga berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah sebagai Pembicara/Pemateri dalam Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Pengajaran Fisika ITB pada tahun 2019. Mahasiswa Terbaik Program Studi Fisika pada Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru, tahun 2019 ITB ini juga penerima penghargaan dari FMIPA karena prestasi akademik untuk NR=4.
Pemilik moto hidup “Shout, and you’ll be heard. Explore and you’ll discover” ini, selepas Wisuda Juli 2020 bersiap menempuh Program Magister Fisika melalui jalur cepat (Fast Track), mencari ilmu dan mempersiapkan diri kelak menjadi seorang ilmuwan.
Banyak hal menarik dari kedua profil lulusan wisuda Juli 2020 ini. Dari Kemal, kita belajar bahwa keberhasilan yang diraih bukan semata-mata atas kekuatan sendiri, akan tetapi keberhasilan itu lewat berbuat baik dan berkontribusi bagi orang lain. Emir mengajarkan kita bahwa bahwa keberhasilan itu dapat dicapai karena menjelajahi, mencari jalan, hingga menemukan keberhasilan itu sendiri.
Penulis : Ani Hamidah
Editor : M. Rizkie Arbie