Tim Pengabdian kepada Masyarakat Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Program Studi Kimia FMIPA ITB Berkolaborasi Memberikan Pelatihan Penerapan Ilmu Kimia Berbasis Komputasi, Pengukuran Kualitas Air, dan Edukasi Safety Laboratorium untuk Siswa dan Guru SMA se-Kota Tasikmalaya
- Posted: Juni 12, 2025
- By: Firmansah Heru Bawono
- Category: Berita
BANDUNG, fmipa.itb.ac.id, -Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Kelompok Keilmuan Kimia Analitik, Program Studi Kimia, FMIPA ITB, bekerja sama dengan SMAN 1 Tasikmalaya, PT Paragon Technology and Innovation, PT Dulins Travel, serta PT IBANTOS Teknologi Hijau, telah melaksanakan kegiatan pengabdian kolaboratif pada 2 Mei 2025 bertempat di SMAN 1 Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kegiatan ini memberikan pelatihan penerapan ilmu kimia lingkungan dan konsep kimia komputasi kepada 30 siswa SMAN 1 Tasikmalaya dan 30 guru MGMP Kimia se-Kota Tasikmalaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pembelajaran sains kimia melalui eksperimen berbasis perangkat lunak serta pengukuran kualitas kesadahan air di sekitar lingkungan sekolah.
Salah satu fokus utama kegiatan adalah pengenalan kontribusi ilmu kimia dalam mengevaluasi kualitas air serta memvisualisasikan struktur kimia melalui aplikasi digital. Melalui pelatihan ini, siswa dilatih teknik pengukuran, analisis data, dan penarikan kesimpulan mengenai kondisi kesadahan air di lingkungan sekolah. Dalam sesi komputasi kimia, siswa menggunakan perangkat lunak Avogadro untuk memahami struktur fisik molekul serta parameter ikatan yang dapat diprediksi secara digital. Modul-modul ini diharapkan dapat memperkaya pembelajaran kimia di sekolah dan menjadi model pembelajaran yang dapat direplikasi di sekolah lain.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan pemanfaatan aplikasi gratis dalam pembelajaran kimia, khususnya untuk memperkenalkan visualisasi molekul secara lebih interaktif. Para guru MGMP Kimia juga dibekali dengan konsep analisis kimia dan modul komputasi sederhana yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas.
Kegiatan ini turut menghadirkan alumni SMAN 1 Tasikmalaya, Dr. Ria Sri Rahayu, M.Si., dosen pada Kelompok Keilmuan Kimia Analitik FMIPA ITB. Beliau menyampaikan kebahagiaannya dapat kembali ke almamater untuk berbagi ilmu, serta menekankan pentingnya menjalin komunikasi antara sekolah dan perguruan tinggi dalam memperbarui wawasan keilmuan serta memperkenalkan ITB sebagai pilihan studi lanjutan bagi siswa di Tasikmalaya.
Sebagai bagian dari kegiatan, siswa juga diberikan pelatihan mengenai safety laboratorium. Materi yang disampaikan meliputi tata cara berpakaian yang benar di laboratorium, pengenalan denah evakuasi, identifikasi bahan kimia berbahaya, cara penanganan, penyimpanan yang aman, serta tindakan darurat jika terjadi paparan. Dr. Nurrahmi Handayani, M.Si., salah satu narasumber yang juga dosen Kimia Analitik FMIPA ITB, menyampaikan bahwa penanaman budaya safety sejak dini sangat penting untuk membentuk kebiasaan positif yang berkelanjutan hingga jenjang perguruan tinggi dan dunia industri.


Prof. Ir. Muhammad Ali Zulfikar, M.Si., Ph.D., IPP., selaku Penanggung Jawab Pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Kelompok Keilmuan Kimia Analitik FMIPA ITB, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi Program Studi Kimia dalam mengenalkan manfaat nyata ilmu kimia bagi kehidupan, khususnya dalam pemantauan kualitas lingkungan, penerapan digitalisasi keilmuan kimia, serta literasi kimia sejak dini. Beliau juga berharap kegiatan ini dapat menarik minat siswa untuk melanjutkan studi di bidang kimia, khususnya di ITB.
Turut hadir pula sebagai narasumber dan Ketua Pelaksana kegiatan, Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si., dosen Kimia Analitik FMIPA ITB dan Ketua Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Cabang Jawa Barat–Banten. Ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan minat belajar sains di kalangan siswa SMA yang belakangan cenderung menurun. Menurutnya, pembelajaran kimia tidak cukup hanya melalui teori, tetapi harus didukung praktik aplikatif yang berbasis digital serta memberikan dampak nyata di masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya keterampilan analisis yang dilatih sejak dini sebagai bekal siswa menghadapi tantangan di dunia industri.
Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan dan menjadi jembatan komunikasi antara universitas, sekolah menengah, serta dinas pendidikan dalam upaya pengembangan pendidikan sains kimia di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Tasikmalaya.
(by: Muhammad Yudhistira Azis, edited by: Ria Sri Rahayu)