Enter your keyword

Seri Kuliah Umum FMIPA: Celebrating 76 years of excellence ofITB’s Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Seri Kuliah Umum FMIPA: Celebrating 76 years of excellence ofITB’s Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Bagikan:

BANDUNG, fmipa.itb.ac.id, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB kembali menyelenggarakan Seri Kuliah Umum FMIPA ITB yang bertempat di Ruang Seminar Gedung BSC-A. Seri Kuliah Umum ini membawa tema “Celebrating 76 years of excellence, ITB’s Faculty of Mathematics and Natural Sciences: Bridging Science, Humanity, and Sustainability” dan menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Ni Ketut Lasmi, M.PFis  (Praktisi Pendidikan, Penulis Buku, Alumni S2 dan S3 FISIKA ITB) dan Dr. Deana Wahyuningrum, S.Si., M.Si. (KK Kimia Organik).

Dr. Ni Ketut Lasmi, M.PFis merupakan seorang praktisi pendidikan yang telah lama terjun dalam bidang pendidikan, terutama di daerah Timur. Beliau mengungkapkan bahwa sebelum melanjutkan pendidikan S2nya di ITB, beliau sudah menjadi guru fisika SMA selama kurang lebih 28 tahun dan tantangan terbesar yang beliau alami ketika kembali mengenyam pendidikan S2 adalah keharusan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang telah berkembang pesat.

Gambar 1 Dr. Ni Ketut Lasmi, M.PFis sedang memaparkan presentasinya

“Saya nulis skripsi masih pakai mesin tik. Tapi saat S2, semua tugas harus dikerjakan pakai komputer,” ujar Bu Lasmi.

Meski awalnya merasa kesulitan, namun Bu Lasmi memiliki prinsip bahwa “selama ada kemauan, pasti bisa” dan setelah berjuang keras untuk beradaptasi, beliau pun dapat lulus S2 Magister Pengajaran Fisika dalam waktu satu setengah tahun (tiga semester) serta mendapat kesempatan untuk melanjutkan S3.

Selain sebagai praktisi pendidikan, beliau juga merupakan penulis buku dan telah menerbitkan banyak buku mengenai pembelajaran fisika serta latihan soal dan pembahasan fisika untuk berbagai jenjang pendidikan (SMP dan SMA). Beliau mengungkapkan bahwa beliau dapat menulis tiga buku yang berbeda dalam waktu satu tahun. “Jangan takut gagal,” pesan beliau ketika ditanya tips ketika ingin mulai menulis buku, “harus paham target pembaca bukunya (untuk jenjang SMP atau SMA) dan paham materi. Coba buat soal dan ujikan ke anak-anak. Jangan berhenti menulis.” Pada akhir presentasinya, beliau memberi pesan bahwa sebagai tokoh yang melayani masyarakat, hendaklah menjalani tugasnya dengan niat ibadah dan bukan mengharapkan penghargaan dari masyarakat.

Setelah sesi pemaparan dari Ibu Ni Ketut Lasmi selesai, acara dilanjutkan dengan presentasi dari Ibu Deana Wahyuningrum yang merupakan dosen dari Program Studi Kimia itB, lebih tepatnya pada KK Kimia Organik. Dalam kesempatan tersebut, beliau memperkenalkan senyawa turunan imidazol yang beliau sebut sebagai senyawa heteroaromatik yang kaya pesona. “Disebut “aromatik” karena ketika (senyawa aromatik ini) pertama kali ditemukan, yaitu pada senyawa benzena, yang dihasilkan dari minyak paus, senyawa tersebut ternyata menghasilkan aroma,” papar Bu Deana ketika ditanya mengapa suatu senyawa disebut sebagai “senyawa aromatik”.

Gambar 2 Dr. Deana Wahyuningrum, S.Si., M.Si tengah menjelaskan pesona dari senyawa turunan Imidazol

Senyawa turunan imidazol ini merupakan salah satu objek penelitian beliau yang memiliki struktur kimia yang menarik, yaitu seperti orang yang sedang menari. Melalui penelitian yang beliau lakukan, beliau menemukan banyak pesona lain yang dimiliki oleh senyawa tersebut. Beberapa di antaranya adalah senyawa turunan imidazol dapat menyambung senyawa terbuka menjadi senyawa siklik, atau oleh Ibu Deana diistilahkan sebagai “debus”.  Selain itu, senyawa ini juga dapat digunakan sebagai inhibitor korosi pada pipa yang merupakan penelitian dari Ibu Deana. Inhibitor korosi ini sangat bermanfaat dalam mencegah ledakan pipa akibat adanya korosi di dalam pipa.

Pada sesi tanya-jawab, beliau menuturkan bahwa kesulitan dalam membawa hasil penelitian dalam skala lab ke skala besar adalah perlunya melakukan konversi dari skala kecil ke skala besar, membuat ulang, dan perlu melakukan optimasi lagi. “Seperti melakukan penelitian ulang,” tambah beliau.

Gambar 3 Sesi tanya jawab dari peserta Seri Kuliah Umum kepada pembicara

Acara Seri Kuliah Umum FMIPA pagi itu ditutup dengan pemberian cendera mata oleh Dekan FMIPA ITB, Bapak Wahyu Srigutomo, kepada kedua pemateri, juga acara ramah tamah.

Gambar 4 Pemberian cendera mata dari Dekan FMIPA ITB kepada pemateri

Reporter: Rahmalia (Mahasiswa Fisika FMIPA ITB)
 

X