Enter your keyword

Ekspedisi Patriot FMIPA ITB di Sapalewa Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Ekspedisi Patriot FMIPA ITB di Sapalewa Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Bagikan:

SAPALEWA, fmipa.itb.ac.id, -Sejak pertengahan Agustus 2025, Tim 1 Ekspedisi Patriot Lokus Sapalewa Institut Teknologi Bandung melaksanakan pengabdian masyarakat di Kawasan Transmigrasi Sapalewa, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Kawasan ini telah lama menjadi pusat permukiman transmigran di wilayah Kecamatan Seram Utara, tetapi hingga kini masih menghadapi berbagai persoalan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Melalui program Ekspedisi Patriot Transmigrasi, tim ditugaskan untuk melakukan evaluasi kawasan transmigrasi dengan menelusuri dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan kawasan tersebut, sekaligus menyusun rekomendasi berbasis data bagi perbaikan tata kelola transmigrasi.

Kegiatan diawali dengan koordinasi bersama pemerintah provinsi dan kabupaten guna memperoleh pemahaman awal mengenai konteks pembangunan kawasan. Dari hasil penelaahan dokumen perencanaan, data spasial, dan arsip historis program transmigrasi, tim kemudian merumuskan pendekatan penelitian yang menggabungkan observasi lapangan, negeri mendalam, dan survei sosial. Selama lebih dari dua bulan, tim melakukan observasi ke 14 desa administratif yang masuk dalam kawasan Sapalewa, termasuk SP 1 Huaulu sebagai satuan pemukiman utama, untuk memotret kondisi nyata kehidupan masyarakat transmigran.

Di lapangan, tim mendapati bahwa sebagian besar layanan dasar seperti akses pendidikan, kesehatan, sarana keagamaan dan infrastruktur jalan, jembatan, penerangan, akses internet, irigasi, dan air bersih masih terbatas. Banyak rumah transmigran belum tersertifikasi, sementara lahan usaha pertanian pun belum tercetak sebagaimana direncanakan. Kekurangan tenaga pendidik dan minimnya fasilitas pendidikan juga menjadi perhatian, di samping ketiadaan peta batas wilayah yang memicu ketidakjelasan administratif antar desa terutama yang masuk dalam kawasan sapalewa. Namun di balik tantangan tersebut, masyarakat menunjukkan daya juang dan semangat bertahan yang kuat, memanfaatkan potensi lahan, membangun jaringan sosial baru, serta menumbuhkan aktivitas ekonomi lokal yang perlahan berkembang melalui pembentukan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.
Selama kegiatan berlangsung, tim juga berupaya memberi manfaat langsung bagi masyarakat di luar agenda penelitian utama. Melalui kegiatan pengajaran komputer kepada perangkat desa dan siswa sekolah, tim membantu memperkenalkan keterampilan digital dasar yang dapat digunakan untuk pengelolaan data dan administrasi. Tim juga mendampingi gabungan kelompok tani (gapoktan) dalam penyusunan administrasi persyaratan pendaftaran Nomor Induk Kelompok Tani (NIKT) dan Nomor Induk Gapoktan (NIG) sehingga para Kelompok Tani dan Gapoktan terdaftar secara resmi dalam aplikasi Simultan yang dikelola oleh Kementan juga hal ini akan mendukung dalam pencatatan hasil pertanian dan pengelolaan data kelompok sebagai langkah awal menuju tata kelola pertanian yang lebih tertib dan transparan.

Melalui kegiatan yang berpadu antara riset lapangan dan penguatan kapasitas masyarakat ini, Tim 1 Ekspedisi Patriot ITB berhasil menghimpun potret komprehensif mengenai kondisi kawasan transmigrasi Sapalewa. Temuan-temuan yang diperoleh akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi evaluasi kawasan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah. Lebih dari sekadar penelitian, kegiatan ini merefleksikan komitmen ITB dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah timur Indonesia melalui pendekatan ilmiah yang berpihak pada masyarakat.

 

X