Harapan Marpaung Raih Gelar Doktor Fisika dari ITB di Usia 71 Tahun
BANDUNG, fmipa.itb.ac.id, โTidak ada istilah terlalu tua untuk menuntut ilmu. Kiranya hal ini pas untuk menggambarkan kondisi Bapak Harapan Marpaung, dengan bimbingan Prof. Dr. Eng. Alamta Singarimbun, M.Si., Prof. Ir. Wahyu Srigutomo, M.Si., Ph.D. dan Dr. Ni Ketut Lasmi, M.Si. berhasil menuntaskan sidang studi S3 di usia 71 tahun pada hari Selasa, 16 Juli 2024 lalu dengan predikat Cumlaude. Berangkat dari keresahan banyaknya energi panas bumi yang terbuang membuat beliau bermimpi untuk mengembangkan teknologi yang dapat memanfaatkan energi panas bumi tersebut.
Dr. Harapan Marpaung, M.Sc. menyampaikan, โDulu Saya bekerja sebagai PNS di Badan Geologi Bandung, Kementerian ESDM. Seringkali survei ke tempat-tempat pengeboran panas bumi, ternyata di lapangan banyak sumber energi panas bumi yang terbuang atau tidak termanfaatkan. Sayang sekali, padahal jika dimanfaatkan bisa menjadi energi listrik. Saya berpikir, barangkali ada satu teknologi lain yang dapat dikembangkan untuk memanfaatkan panas bumi yang terbuang menjadi energi listrik.โ
Dorongan untuk melanjutkan studi S3 di Program Studi Doktor Fisika ITB semakin kuat setelah Dr. Harapan pensiun dari Kementerian ESDM. Saat bekerja, keinginan untuk menciptakan teknologi yang memanfaatkan sumber energi panas bumi tidak dapat direalisasikan karena tidak ada alokasi anggaran untuk pengembangan peralatan. Setelah pensiun, belakangan beliau merasa bahwa perkembangan teknologi tidak berjalan, padahal merupakan hal yang sangat penting. Sehingga beliau memutuskan untuk menghubungi pihak ITB dengan harapan dapat membantu dan memberi dorongan dalam pengembangan teknologi ini.
Dokumentasi Perangkat Keras Pemanfaatan Energi Panas Bumi Berbasis Termoelektrik karya Dr. Harapan Marpaung, M.Sc.
Penelitian disertasi yang mengantarkan Bapak Harapan Marpaung memperoleh gelar Doktor yaitu berjudul โPengembangan Perangkat Keras Pemanfaatan Energi Panas Bumi Berbasis Termoelektrikโ. Perangkat keras yang telah dibuat mampu memanfaatkan sumber panas, baik sumber panas berupa uap, cair maupun campuran uap dan cair. Alat ini telah diuji coba di pemandian air panas Ciater. Ketika air panas dimasukkan ke alat dapat menghasilkan listrik. Selain pemanfaatan panas seperti di Ciater, alat ini juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dari energi panas bumi seperti di Kamojang. Uap-uap yang terbuang atau sumber panas yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Dokumentasi Uji Coba Alat di Sari Ater Bersama Pembimbing
Sebelumnya, Dr. Harapan Marpaung, M.Sc. merupakan alumni S1 Fisika ITB Angkatan 1973. Setelah lulus S1, beliau bekerja di Badan Geologi Bandung, Kementerian ESDM dan melanjutkan studi S2 di Swedia dengan fokus bidang Geoteknologi pada tahun 1987-1989. Selain terinspirasi dari orang luar negeri yang bisa mengembangkan banyak alat, beliau juga memiliki hobi eksperimen. Hal ini yang turut memantik beliau untuk melanjutkan studi S3. Beliau menjelaskan, โMelalui studi S3, cita-cita saya sebelumnya dapat diwujudkan. Jika tidak melalui studi S3, tidak ada yang dapat memotivasi saya. Sebab dengan melanjutkan studi S3 merasa terhormat dan ketika hasil penelitian dapat memberi manfaat, bisa lebih mudah juga untuk dipublikasikan.โ Adapun pihak Fisika ITB maupun keluarga memberikan tanggapan antusias dan penuh dukungan yang membuat beliau semangat untuk menjalani studi S3.
Dokumentasi Dr. Harapan Marpaung, M.Sc. dan Keluarga
Dr. Harapan Marpaung, M.Sc. berharap agar alat yang telah beliau buat dapat ditingkatkan ke arah yang lebih sempurna agar teknologi termoelektrik di Indonesia bisa semakin berkembang. Bagi beliau, selesai S3 merupakan sebuah permulaan, sebab berikutnya tantangan pengaplikasian di masyarakat akan lebih berat lagi. Rencana ke depannya, Dr. Harapan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pihak perguruan tinggi untuk mengembangkan teknologi berbasis termoelektrik ini maupun kolaborasi dengan penyandang dana karena dalam pengembangan alat tentu memerlukan dana.
Banyak tantangan yang dihadapi ketika melanjutkan studi di usia 71 tahun, seperti daya tangkap berkurang, stamina berkurang, cepat lupa, mudah teralihkan dengan permasalahan lainnya sehingga fokus belajar juga berkurang. Dr. Harapan menambahkan, โTetapi ketika ada tekad untuk menyelesaikan studi, tantangan yang ada bisa dihadapi yang penting ada semangat, yaitu semangat untuk berhasil yang bisa mengalahkan segala tantangan.โ
Dr. Harapan Marpaung, M.Sc. menyampaikan pesan untuk mahasiswa atau generasi muda, โMahasiswa harus berkreasi dan mengembangkan ide. Tidak hanya berharap lulus, tapi bagaimana ide tersebut pada akhirnya dapat dimanfaatkan di masyarakat. Semoga muncul ide-ide yang bisa terus dikembangkan agar tidak ketergantungan terhadap negara lain. Berkaryalah, berinovasilah terutama. Harus ada kolaborasi agar ketika kita dihadapkan dengan permasalahan, permasalahan tersebut bisa dipecahkan bersama dan akan ada jalan keluarnya.โ
Semoga kisah Dr. Harapan Marpaung, M.Sc. dapat memicu kita untuk terus semangat menuntut ilmu dan memberi manfaat bagi sekitar. [Siti Komariah]