FMIPA ITB Berhasil Mencetak 5 Doktor Bidang Fisika Melalui Sidang Tertutup Daring
Bandung, FMIPA.itb.ac.id. -Pembatasan akses ke kampus ITB karena pandemi Covid-19 tidak menghalangi mahasiswa Program Doktor FMIPA ITB mempersiapkan Sidang Tertutup . Sidang Tertutup dilaksanakan secara daring di bawah koordinasi WDA/KPPs/Kaprodi. Akses internet yang digunakan mahasiswa, tim pembimbing dan tim penguji menjadi hal utama yang sangat diperhatikan agar Sidang Tertutup daring dapat berjalan lancar. Sejak tanggal 23 April 2020 hingga tanggal 18 Mei 2020, FMIPA berhasil melaksanakan Sidang Tertutup daring untuk 5 mahasiswa Program Doktor Fisika. Berikut mahasiswa Program Doktor Fisika yang berhasil menyelesaikan Sidang Tertutup daring :
Dian Ahmad Hapidin NIM. 30216308
Pada hari Kamis, 23 April 2020 pukul 13.00 WIB Dian Ahmad Hapidin berhasil lulus Sidang Tertutup daring. Sidang dipimpin oleh Dr. Wahyu Srigutomo, dihadiri oleh Tim Pembimbing Prof.Dr.Eng. Khairurrijal (Ketua Tim Pembimbing), Dr.Eng. Muhammad Miftahul Munir (Anggota Tim Pembimbing), dan Prof.Dr. Suprijadi (Anggota Tim Pembimbing).
Dian berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Pengembangan Sistem Uji Filter Udara Portabel Menggunakan Sensor Particulate Matter (PM)“ di depan penguji Prof.Dr.Eng. Mikrajuddin Abdullah (Penguji dari FMIPA-ITB, Maman Budiman, Ph.D. (Penguji dari FMIPA-ITB), Prof.Dr. Setyawan P. Sakti (Penguji dari Universitas Brawijaya). Bagi Dian, Sidang Tertutup daring memberi kesan yang jauh berbeda dengan sidang tatap muka biasanya. Beberapa hal menjadi lebih mudah, seperti dalam proses administrasi dan dalam mencari keluangan waktu penguji. Hampir sepanjang sidang dilalui Dian dengan santai dan tidak terlalu menegangkan, seperti sedang diskusi dan bimbingan riset biasa. Namun ketegangan terjadi ketika koneksi internet Dian terputus dan keluar dari grup percapakan. Panik!!!.Tentu saja. Akan tetapi, Alhamdulillah bisa bergabung kembali. Kehilangan euphoria setelah sidang dimana dia tidak disambut teman atau keluarga yang mengucapkan selamat sambil memberikan hadiah bunga, balon, atau coklat, membuat Dian agak sedikit melankolis setelahnya.
Akmal Zulfi M NIM. 30216306
Akmal Zulfi M dinyatakan lulus Sidang Tertutup pada hari jumat, 24 April 2020 pukul 13.30 WIB dengan Ketua Sidang Prof. Dr. Doddy Sutarno. Sidang dihadiri oleh Tim Pembimbing yaitu Prof. Dr.Eng. Khairurrijal (Ketua Tim Pembimbing), Dr. Eng. Muhammad Miftahul Munir (Anggota Tim Pembimbing), Dr. Eng. Ferry Iskandar (Anggota Tim Pembimbing). Akmal berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Pengembangan Membran Serat Nano dari Plastik WEEE yang Disintesis dengan Metode Pemintalan Elektrik Sebagai Media Filtrasi Udara” di depan penguji Dr. Neni Surtiyeni (Penguji dari FMIPA-ITB), Prof. Puji Lestari, Ph.D (Penguji dari FTSL-ITB) dan Prof. Dr. Setyawan P. Sakti (Penguji dari Universitas Brawijaya). Sidang Tertutup secara daring memang terasa sangat lain dari biasanya, “Sidang terasa lebih rileks, kendala pelaksanaan berada diawal-awal ketika ingin menampilkan presentasi, selebihnya berjalan lancar. Terucap syukur ketika Ketua Sidang menyatakan lulus namun disaat yang bersamaan terasa ada yang kurang,…semacam perasaan sidang”, ungkap Akmal.
Rahmawati Munir NIM. 30215005
Rahmawati melaksanakan sidang pada hari yang sama dengan Akmal yaitu Jumat, 24 April 2020 pukul 13.00 WIB. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Umar Fauzi sebagai Ketua Sidang dan dihadiri Tim Pembimbing Prof. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah (Ketua Tim Pembimbing) bersama Dr.rer.nat. Sparisoma Viridi (Anggota Tim Pembimbing). Rahmawati berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Eksperimen dan Pemodelan Segregasi Granular dalam Vorteks” di depan penguji Dr. Euis Sustini (Penguji dari FMIPA-ITB), Prof.Dr. Suprijadi (Penguji dari FMIPA-ITB), dan Dr. Bebeh Wahid Nuryadin (Penguji dari UIN SGD Bandung). Untuk Rahma yang selama ini sering menunggui teman yang sedang ujian di dalam ruang sidang dan ikut merasakan kegelisahan karena membayangkan kelak suatu saat akan melewatinya, sidang daring tidak dirasakannya sama sekali. Belajar dilakukan dari kamar kost dengan segala kelengkapan dalam bentuk softfile saja. Selain itu, salah satu kemudahan yang Rahma dapatkan adalah tidak perlu menyiapkan disertasi versi cetak sebelumnya.
Riri Jonuarti NIM. 30215004
Sidang Tertutup daring Riri Jonuarti berhasil dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2020 pukul 13.00. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Umar Fauzi sebagai Ketua Sidang. Sidang dihadiri oleh Prof. Dr. Suprijadi (Ketua Tim Pembimbing), Dr.rer.nat. Freddy Haryanto (Anggota Tim Pembimbing), dan Dr. Eng. Ferry Iskandar, M.Eng. (Anggota Tim Pembimbing). Riri berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul “Sifat Elektronik dan Optik dari Boron Nitrida Nanotubes (BNNTs) Sebagai Kandungan Aktif Tabir Surya“ di depan penguji Dr.rer.nat. Sparisoma Viridi (Penguji dari FMIPA-ITB), Prof. Dr. Toto Winata (Penguji dari FMIPA-ITB), dan Wahyu Tri Cahyanto, Ph.D (Penguji dari UNSOED). Untuk Riri yang sering gugup, Sidang Tertutup daring ini membuat tingkat kegugupannya berkurang karena tidak bertatapan langsung. Namun, ada sedikit kekurangan yang dirasakannya yaitu euforia setelah ujian agak kurang terasa karena hanya bertatapan muka secara online dengan promotor dan penguji.
Desyana Olenka Margaretta NIM. 30215007
Dr. Wahyu Srigutomo Ketua Sidang yang juga Ketua Program Studi Doktor Fisika FMIPA berhasil memimpin Sidang Tertutup Daring mahasiswa Program Doktor Fisika, Desyana Olenka Margaretta yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2020 Jam 09.00-11.00 WIB. Dihadiri Ketua Pembimbing Prof. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, Dr.rer.nat. Sparisoma Viridi (Anggota Tim Pembimbing), Desyana berhasil meyakinkan para penguji yaitu Dr. Ferry Iskandar (Penguji dari FMIPA-ITB), Dr. Widayani (Penguji dari FMIPA-ITB) dan Prof. Dr. Budi Mulyanti (Penguji dari UPI) untuk disertasi yang berjudul “Efek Ukuran Material pada Titik Lebur, Potensial Kimia, Transisi Fasa dan Sifat Antibakteri Ti02 “.
Bagi Desyana, Sidang Tertutup Daring membawa kesan tersendiri. Kaget, takut, khawatir dan campur aduk ketika proses pelaksanaan ujian. Menjadi sebuah kekhawatiran jika listrik mengalami ganggungan, sinyal yang bisa saja tidak stabil. Serta ada rasa kurang percaya diri, karena tidak dapat menatap serta mendengar langsung respon dari penguji pada saat bicara langsung. Hal ini membuat Desyana sulit mengetahui mimik dan suasana, agar bisa lebih menyesuaikan presentasi. Bersyukur Desyana mendapatkan dukungan kampus ITB yang luar biasa dengan memberikan kuota dan juga fasilitas platform untuk ujian daring dengan maksimal sehingga Sidang Tertutup secara daring sukses dilaksanakan dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.
Keberhasilan FMIPA melaksanakan 5 kali Sidang Tertutup daring dan mencetak 5 Doktor Bidang Fisika, merupakan bukti nyata bahwa pembatasan akses ke kampus dalam rangka physical distancing dapat diatasi dengan baik dengan bantuan teknologi. Namun demikian, pengunaan teknologi memang tidak dapat menggantikan persoalan hati, yaitu euforia yang tidak dirasakan usai pelaksanaan Sidang Tertutup daring.
Penulis : Ani Hamidah
Editor : M. Rizkie Arbie