Enter your keyword

Sosialisasi Polusi Cahaya oleh Astronomi ITB melalui Kolaborasi Dua Mata Kuliah

Sosialisasi Polusi Cahaya oleh Astronomi ITB melalui Kolaborasi Dua Mata Kuliah

Bagikan:

BANDUNG, fmipa.itb.ac.id, –Di era modern ini, polusi cahaya telah menjadi isu serius yang tidak hanya memengaruhi bintang di langit malam, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan ekosistem. Polusi cahaya dapat diartikan sebagai peningkatan cahaya buatan yang dapat mengganggu kegelapan alam di langit malam. Beberapa contoh yang termasuk dalam komponen polusi cahaya yaitu pendaran langit malam (skyglow), silau (glare), light trespass akibat jatuhnya cahaya pada tempat yang tidak diperlukan, dan pencahayaan berlebihan (clutter). Salah satu bidang yang terpengaruh secara langsung oleh polusi cahaya adalah Astronomi, yaitu disiplin ilmu yang mempelajari objek-objek langit dan berbagai fenomena di langit. Oleh sebab itu, Kelompok Keilmuan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Observatorium Bosscha sudah lama melakukan upaya untuk menangani masalah polusi cahaya di sekitar lokasi pengamatan bintang. Salah satunya melalui sosialisasi terkait polusi cahaya ke masyarakat, utamanya di sekitar Observatorium Bosscha.

Sejak tahun 2022, upaya ini telah dilakukan dengan melibatkan partisipasi mahasiswa. Pada semester genap tahun ajaran 2023/2024, Kelompok Keilmuan Astronomi ITB melakukan kolaborasi antara dua mata kuliah, yaitu mata kuliah Astronomi dan Lingkungan serta Manajemen Institusi Astronomi untuk melaksanakan proyek kolaborasi berjudul Perancangan Media Sosialisasi Polusi Cahaya untuk Tingkat Sekolah Dasar. Hafiz Aziz Ahmad, dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB juga diundang untuk memberikan pembekalan topik narasi visual agar perancangan media komunikasi sesuai target. Jumlah peserta dari kedua mata kuliah mencapai 177 mahasiswa dan tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Program Studi Astronomi. Ada juga peserta mata kuliah dari 10 program studi lainnya yang berasal dari tiga fakultas. Selain belajar terkait pengorganisasian tim pada mata kuliah Manajemen Institusi Astronomi, mata kuliah Astronomi dan Lingkungan juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs). Terbukanya kedua mata kuliah untuk mahasiswa dari berbagai program studi menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan memerlukan peran dari berbagai pihak.

Produk akhir dari proyek kolaborasi ini adalah alat yang dirancang untuk menyampaikan informasi tentang polusi cahaya kepada siswa sekolah dasar. Ada enam karya terpilih yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi polusi cahaya yang dilaksanakan pada 19 dan 20 Juni 2024 lalu. Dua di antaranya ada alat peraga dampak polusi cahaya yang diberinama Stargazing Box dan buku cerita petualangan Coco mencari jalan pulang. Target sosialisasi ini adalah sekolah dasar di sekitar Observatorium Bosscha, yaitu SD Negeri Merdeka dan SD Negeri Pancasila. Antusiasme siswa selama sosialisasi berlangsung memunculkan optimisme bahwa masalah polusi cahaya dapat ditangani.

Informasi lebih lengkap dapat dibaca melalui artikel berjudul “Menjaga Bintang untuk Generasi Mendatang” yang ditulis oleh Tim Dosen dari Kelompok Keilmuan Astronomi ITB di antaranya Ferry M. Simatupang, M.Si., Dr. Kiki Vierdayanti, Prof. Dr. Dhani Herdiwijaya, Dr. rer.nat. Hesti Retno Tri Wulandari, Dr. Aprilia, dan Dr. Chatief Kunjaya yang sudah dipublikasi dalam REKACIPTA ITB edisi Selasa, 6 Agustus 2024, Halaman 8. Artikel tersebut dipublikasi dalam rangka kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB dan Media Indonesia [Siti Komariah].

X