Pertemuan “Kopi Sore” Dekanat dengan Himpunan Mahasiswa FMIPA
Bandung, fmipa.itb.ac.id – Rabu (01/05), sore pertama di bulan Mei ini, dilewati dengan sebuah kebersamaan yang hangat di Ruang Rapat Basic Science (BSC) A. Dekan, koordinator kemahasiswaan, para ketua prodi, dan teman-teman pengurus inti keempat himpunan mahasiswa di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB berkumpul dalam acara Pertemuan Kopi Sore. Pertemuan kali ini membahas tentang rencana kerja dan kegiatan tahunan keempat himpunan mahasiswa.
Sebagai pembuka acara, Dekan FMIPA Prof. Dr. rer. nat. Umar Fauzi, memaparkan fakta-fakta seperti daya saing ITB, indeks-indeks krusial kependudukan Indonesia, dan piramida jumlah siswa SMA yang akhirnya dapat menjadi mahasiswa ITB. Dipaparkan pula perkiraan bonus demografi Indonesia, perkiraan perkembangan era, dan teori mengenai kepemimpinan. Semua hal dipaparkan untuk mendukung sebuah simpulan bahwa sudah seharusnya mahasiswa ITB, sebagai crème de la crème yang diharapkan untuk menentukan generasi berikutnya, berkontribusi kembali untuk bangsa.
“Kita dapat berada di sini dengan dukungan pajak, termasuk dari tukang cireng di depan kampus sana. Karena itulah, seharusnya kita dapat berkontribusi untuk mereka juga. Kalau belum bisa, yah, minimal kita bersyukur,” ujar beliau. Bahkan beliau menambahkannya dengan bagaimana cara-cara bersyukur yang dimaksud.
Pemaparan oleh Dr. Umar Fauzi kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang motto FMIPA. FMIPA memiliki motto yang mewakili setiap hurufnya. F untuk fairness, M untuk mutual assistance, I untuk integrity, P untuk professional, dan A untuk awareness. Visi keempat himpunan mahasiswa FMIPA, seperti yang diharapkan, ternyata benar sejalan dengan motto tersebut.
Jika di kelas mahasiswa terbiasa mendengarkan dosen-dosen memberikan materi kuliah, kali ini berbeda. Setelah pembukaan dan visi-visi dibacakan, giliran teman-teman pengurus inti keempat himpunan mahasiswa mempresentasikan program kerja masing-masing. Setiap himpunan diberikan waktu hanya sepuluh menit, sehingga memang tidak semua program kerja mereka sampaikan secara detil.
Diawali dengan Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) yang memiliki tiga program kerja utama. Dua di antaranya adalah pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan pendidikan, sisanya acara keakraban dengan alumni. Lalu, Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) memaparkan program kerja penting mereka untuk tiap-tiap bidang kepengurusan, termasuk penyusunan buku MATHCO yang sudah banyak dikenal dan rencana go international. Disusul oleh Himpunan Mahasiswa Kimia AMISCA yang banyak memfokuskan program kerjanya dengan isu-isu lingkungan, kaitannya dengan kimia dan masyarakat. Selain itu, mereka juga akan mengadakan sahur on the road di bulan puasa, donor darah bersama himpunan-himpunan Timur Jauh, dan mengeluarkan diktat Kimia Dasar ChemPro. Ditutup dengan Himpunan Mahasiswa Astronomi (HIMASTRON) yang tetap mengadakan pengabdian masyarakat berupa pengamatan dan menjadi editor tulisan-tulisan sains populer. Tidak lupa pula mengingatkan adanya perayaan 90 Tahun Observatorium Bosscha dan World Space Week.
Sebelum ditutup, para pengurus inti keempat himpunan mahasiswa tersebut ditawarkan untuk memindahkan server website ke tempat di FMIPA demi akses yang lebih lancar. Disampaikan pula bahwa International Conference on Mathematics and Natural Science (ICMNS) selanjutnya akan dilaksanakan bersama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) sebagai kelompok keilmuan tambahan. Diskusi lebih lanjut mengenai program kerja keempat himpunan mahasiswa sendiri tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu.
“Parameter suksesnya Kopi Sore ini justru jika kuenya habis,” ujar Koordinator Kemahasiswaan Dr. Indra Noviandri sambil tertawa, yang membawa kembali suasana kelakar saat menutup Pertemuan Kopi Sore.