Penataran Mahasiswa Baru Program Magister dan Doktor FMIPA ITB 2013 : Pascasarjana adalah Ujung Tombak ITB untuk menuju Research University
Bandung, fmipa.itb.ac.id.- Senin (19/8/2013). FMIPA ITB telah melaksanakan penataran mahasiswa baru program pascasarjana yang terdiri dari program magister dan doktor dari seluruh program studi yang ada dalam naungan FMIPA ITB. Acara penataran ini diselenggarakan di Ruang Multimedia (R. 9231) dan Gedung Kuliah Umum (GKU) Timur ITB. Acara ini dihadiri oleh 250 mahasiswa baru program magister dan doktor (dari 345 mahasiswa yang resmi diterima), para ketua program studi pascasarjana, dan para pejabat terkait yang ada dalam lingkup kerja FMIPA ITB. Acara ini dipandu oleh Tim Humas FMIPA, Dr. Rusnadi dan Wahyu Hidayat, M.Si.
Prof. Dr. rer. nat Umar Fauzi memberikan sambutan dan menyampaikan hal-hal penting seputar FMIPA, mulai dari struktur, kurikulum, dan program unggulan, serta berbagai kemitraan yang dimiliki oleh FMIPA ITB dengan beberapa perguruan tinggi, seperti di Belanda, Jerman, Jepang dan Korea. Prof. Umar Fauzi juga menyampaikan bahwa secara periodik FMIPA ITB menyelenggarakan seminar, simposium, dan konferensi bertaraf internasional yang hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk sharing dan membangun kerjasama dalam penelitian.
Penjelasan lebih komprehensif dan holistik disampaikan oleh Prof. Dr. Fida Madayanti Warganegara, Wakil Dekan Bidang Akademik, mengenai sejarah pascasarjana FMIPA ITB, kurikulum, syarat kelulusan, dan peraturan – peraturan yang berlaku baik secara akademik maupun non akademik. FMIPA ITB membuka sebanyak 9 program magister, yaitu : Matematika, Astronomi, Kimia, Fisika, Aktuaria, Sains Komputasi, Pengajaran Fisika, Pengajaran Matematika, dan Pengajaran Kimia. Sedangkan program doktor yang dibuka, yaitu : Kimia, Matematika, Fisika, dan Astronomi.
Syarat-syarat kelulusan untuk program magister adalah IPK minimal 2,75 dan nilai minimum lulus untuk setiap mata kuliah yang diambil adalah C, membuat paper (publikasi), dan waktu studi maksimal tiga tahun. “Apabila tidak memenuhi semua persyaratan kelulusan tersebut, maaf silahkan cari universitas lain”, jelas beliau. Selanjutnya, Prof. Fida Madayanti juga menyampaikan program unggulan Double Degree Indonesia-Perancis (DDIP) yang dilakukan beberapa perguruan tinggi unggulan Indonesia dengan perguruan tinggi di Perancis, termasuk ITB. Mahasiswa yang terpilih dari program ini akan menjalani 2 skema, yang pertama adalah program S2, yaitu 1 tahun di Indonesia dan 1 tahun di Perancis. Khususnya, program studi Magister Kimia membuka program Double Degree dengan University of Twente. Sedangkan skema program doktor, yaitu tahun pertama di Indonesia, 2 tahun di Perancis dan 1 tahun terakhir di Indonesia. Para mahasiswa yang terpilih harus memiliki IPK baik dan memiliki sertifikasi bahasa Perancis minimal level B2.
Selanjutnya, ketua Komisi Program Pascasarjana (KPPs), Prof. Dr. Triyanta, memperkenalkan profil, tugas dan keanggotaannya. KPPs merupakan suatu komisi yang menjalankan tugas dan fungsinya untuk membantu dekan dalam hal pengawasan dan pengendali mutu lulusan pascasarjana FMIPA ITB terutama program doktor. Keanggotaan KPPS terdiri dari: Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik; para ketua program studi dan ketua kelompok keilmuan (KK). Beliau menyampaikan hal – hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa pascasarjana terkait plagiarisme, pengawasan dan kendali mutu lulusan pascasarjana FMIPA ITB.
Prof. Triyanta menegaskan bahwa program pascasarjana merupakan ujung tombak pendidikan di ITB untuk mewujudkan ITB sebagai Research University. Orientasi program magister FMIPA ITB dibagi menjadi dua, yaitu: orientasi keilmuan dan orientasi terapan. Magister yang berorientasi pada keilmuan diharapkan dapat menjadi frontier sehingga ITB menjadi Research University. Sedangkan magister yang berorientasi pada terapan, yaitu magister pengajaran, diharapkan dapat mencetak guru-guru Sains yang handal dan berkualitas.
Untuk program doktor hanya berorientasi pada keilmuan.Terdapat tahapan-tahapan penting yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa program doktor yaitu : persiapan, ujian kualifikasi, penelitian proposal, penilaian draft disertasi, penyusunan disertasi, ujian disertasi dan sidang terbuka. Semua tahapan tersebut harus ditempuh maksimal dalam waktu lima tahun. Prof. Triyanta sangat mewanti-wanti bahwa pada tahapan dua tahun pertama untuk program doktor merupakan tahapan yang paling kritis karena pada tahapan ini terdapat ujian kualifikasi dan penilaian proposal. Beberapa hal yang harus diperhatikan baik-baik oleh yaitu mengenai kode etik ilmiah, etika penulisan karya ilmiah, tata cara penulisan karya ilmiah, dan hak cipta.
Acara penataran ini diakhiri dengan forum tanya jawab dengan dekan dan pejabat terkait lainnya. Beberapa pertanyaan diantaranya mengenai, peraturan akademik, beasiswa, program sandwich programs dan sumber referensi/jurnal international. ITB sangat mendukung dan mendorong sekali mahasiswa, peneliti, beserta dosen-dosennya untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah bertaraf internasional. ITB juga berlangganan sumber referensi penelitian atau portal jurnal internasional, seperti scopus. Menurut dekan, Program pascasarjana FMIPA ITB juga sudah banyak melaksanakan program pengiriman mahasiswa ke luar negeri dengan skema sandwich programs yang dibiayai Kemendiknas atau Double Degree yang ditanggung mitra di luar negeri, seperti Double Degree Indonesia-Perancis (DDIP), Kanazawa University untuk program Sains Komputasi dan Twente University untuk Double Degree Magister Kimia. (a_rohiman)