Orasi Ilmiah Guru Besar Astronomi ITB, Prof. Dr. Taufik Hidayat, DEA.
BANDUNG, fmipa.itb.ac.id –Pada hari Jum’at, 27 Maret 2015, bertempat di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) ITB, Forum Guru Besar (FGB) ITB menyelenggarakan kegiatan Orasi Ilmiah Guru Besar yang disampaikan oleh Prof. Dr. Taufiq Hidayat, DEA. Acara orasi ilmiah dengan judul “Mengindera Benda-benda Langit dengan Gelombang Radio: Prospek di Indonesia Masa Datang” ini dibuka oleh sekretaris Forum Guru Besar yaitu Prof. Dr. M. Salman AN. M.Si., dan dilanjutkan dengan pembacaan curiculum vitae Prof. Dr. Taufiq Hidayat, DEA. Hadir pada acara tersebut segenap Anggota FGB ITB, keluarga, dan tamu undangan serta staf pengajar di FMIPA khususnya dari Program-program Studi dan Kelompok Keahlian Astronomi. Acara berlangsung sejak pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Dalam orasi ilmiahnya beliau menyampaikan hasil-hasil penelitian di bidang Astronomi, khususnya dalam penyelidikan atmosfer benda-benda tata surya melalui Astronomi Radio Milimeter dan Submilimeter. Melalui kerjasama penelitian dengan koleganya di luar negeri, mereka menggunakan beberapa teleskop radio milimeter dan submilimeter state-of- the-art di dunia Institute de Radio Astronomie Millimetrique (IRAM) dan James Clerk Maxwell Telescope (JCMT), selama lebih dari 15 tahun. Objek yang diteliti adalah planet raksasa di tata surya, terutama satelit terbesar Saturnus, yaitu Titan yang merupakan sebuah objek misterius, satu-satunya satelit beratmosfer tebal dan memiliki kekayaan senyawa organik. Sebagaimana diketahui, daerah mesosfer dan stratosfer di atas bagian Titan hanya dapat diakses melalui pengindraan milimeter/submilimeter dan masih tidak dapat diakses oleh instrument lain, seperti inframerah Cassini.
Dalam pengembangan keastronomian di kelompok keahlian Astronomi di FMIPA ITB, Prof. Dr. Taufiq Hidayat, DEA, bersama anggota KK Astronomi, juga mengembangkan studi mengenai pembentukan dan evolusi sistem keplanetan serta merintis studi eksoplanet baik dari sisi teoritis maupun pengamatan. Sebuah asteroid anggota Sabuk Utama (Main Belt Asteroid) kini bernama 12179 Taufiq (5030 T-3) adalah bukti dedikasi, ketekunan dan kerja keras beliau di bidang Astronomi. Disamping itu, beliau dan anggota Kelompok Keahlian Astronomi telah berkontribusi dalam pembuatan proposal Observatorium Nasional dikawasan Gunung Timau di Kabupaten Kupang, kini sedang diajukan ke pemerintah atas kerjasama Institut Teknologi Bandung dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berdasarkan payung hukum UU No. 21/2013 tentang Keantariksaan yang mengamanahkan penguasaan Sains Antariksa (termasuk astrofisika) bagi bangsa Indonesia.
Di akhir pidato ilmiahnya, Profesor Dr. Taufik Hidayat, DEA menyampaikan ucapan terima kasih kepada Allah SWT, kepada FGB ITB dan Senat ITB yang telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi ilmiah disidang terbuka FGB. Kepada istri dan anak beliau, Rita Retnowati dan Tombayu Amadeo Hidayat, yang telah mewarnai kehidupan yang mencerahkan dan menyenangkan, kepada orangtua Ayah dan Ibu, Sunardjo (Alm) dan Nihajah (Almh), serta keluarga tercinta. Juga kepada guru-guru dan senior yang telah mendidik dan menempa beliau, Dr. Jorga Ibrahim, Prof. Bambang Hidayat, Prof. Dr. Sutantyo (alm), Dr. Iratius Radiman, Prof. Suhardja, Prof. Djoni N. Damawas (alm), Prof. Suryadi Siregar, Dr. Moedji Raharto, kepada rekan-rekan staf di prodi Astronomi, kepada “Keluarga Piknik Astronomi ++”. Ucapan terima kasih khusus kepada Prof. Umar Fauzi, Prof. Intan Ahmad, Prof. Adriyan Bayu Suksmoro, Prof. Toto Winata, Prof. Triyanta atas support yang diberikan, kepada Dr. Kusmayanto Kadiman, Dr. Achmad Sjarmidi, Prof. Widjaja Martokusumo, Dr. Denny Zulkaidi, dan Prof. Deny Juanda Puradimaja yang telah membantu program-program Astronomi, dari upaya “penyelamatan” Observatorium Bosscha sampai pada perencanaan dan pengembangan astronomi Indonesia sampai dengan sekarang, dan semua yang telah berjasa dalam perjalan beliau untuk menjadi Guru Besar. Semoga orasi ilmiah ini dapat memberikan manfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memicu peningkatan kualitas hidup pada masa yang akan datang.(fh).