Seri Kuliah Umum ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 bertempat di Auditorium Campus Center Timur ITB dengan tema Menyingkap yang tersembunyi, Menyederhanakan yang Kompleks. Ada 3 pembicara yang memberikan presentasi yaitu:
- Dr. Rinovia Simanjuntak “Jaringan Kompleks: Dari Internet ke Sistem Biologi”
- Dr. Fourier Dzar Eljabbar Latief “Tomografi Sinar-X: Ketika Citra Bersua Formula”
- Dr. Muhammad Ali Zulfikar “Material Berpori: Dari Ruang Tamu Hingga Ruang Angkasa”
“Jaringan Kompleks: Dari Internet ke Sistem Biologi”
Rinovia Simanjuntak
Kelompok Keilmuan Matematika Kombinatorika
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Institut Teknologi Bandung
e-mail: rino@math.itb.ac.id
Jaringan dapat kita temukan dalam berbagai aspek kehidupan. Jaringan telekomunikasi yang berisi telepon dan telepon genggam, jaringan pembangkit listrik, jaringan komputer, dan jaringan internet telah menjadi bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Jaringan pertemanan, jaringan pekerjaan, dan jaringan relasi bisnis merupakan beberapa contoh dari jaringan sosial dan ekonomi. Akhir-akhir ini, banyak studi yang dilakukan pada jaringan biologi yang merepresentasikan gen dan protein dalam tubuh kita.
Graf digunakan untuk menjelaskan konsep matematis dalam jaringan. Teori graf, yang studinya dipelopori oleh Euler di abad ke-18, mempelajari sifat dari graf tertentu atau mencari graf dengan sifat ekstremal tertentu. Namun demikian, jaringan dunia nyata berubah sejalan dengan waktu: hubungan sosial terbentuk dan kemudian putus, jaringan teknologi mendapatkan penambahan titik baru, jaringan biologi dipengaruhi oleh proses evolusi dan lingkungan.
Di tahun 60an, Erdos dan Renyi memperkenalkan konsep baru yang membolehkan perubahan dalam jaringan, yang mereka namakan teori graf acak. Di akhir abad ke-20, ditemukan bahwa teori graf acak belum dapat menjelaskan berbagai jaringan dalam dunia nyata. Studi yang dilakukan oleh Barabasi dan Albert pada WWW dan oleh Faloutsos pada jaringan router Internet memberikan gambaran bahwa kedua jaringan tersebut tidak sepenuhnya acak.
Dalam kuliah umum ini, akan dipaparkan sejarah singkat jaringan kompleks dan beberapa aplikasinya dalam kehidupan.
“Tomografi Sinar-X: Ketika Citra Bersua Formula”
Fourier Dzar Eljabbar Latief
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Institut Teknologi Bandung
e-mail: fourier@fi.itb.ac.id
Citra atau gambar membantu manusia menemukan jawaban ketika bertanya kepada alam. Perkembangan teknologi pencitraan seperti tomografi sinar-X memberikan jawaban yang sangat menarik yang tidak bisa diberikan oleh panca indera manusia. Berbagai jawaban pertanyaan manusia tentang alam semesta tersebut dikumpulkan oleh cabang ilmu Fisika salah satunya dalam bentuk ramuan yang diracik dengan sangat eksotis: formula (karena setiap ramuan punya rasa, dan setiap formula punya makna). Dengan kemampuan nalar manusia, ilmu Fisika mampu menjadikan formula dan citra menjadi selaras rasa ketika keduanya bersua.
“Material Berpori: Dari Ruang Tamu Hingga Ruang Angkasa”
Muhammad Ali Zulfikar
Kelompok Keilmuan Kimia Analitik
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Institut Teknologi Bandung
e-mail: zulfikar@chem.itb.ac.id
Material berpori merupakan padatan yang mempunyai pori dan luas permukaan yang besar. Material berpori terbagi atas tiga jenis: mikropori, mesopori dan makropori. Bentuk pori dalam material bisa berupa silinder, celah, botol tinta, konikal maupun interstisi. Material berpori banyak digunakan dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari di sekitar kita hingga di luar angkasa.