Enter your keyword

Cerita dari Bajawa, Tim Ekspedisi Patriot ITB

Cerita dari Bajawa, Tim Ekspedisi Patriot ITB

Bagikan:

Cerita dari Bajawa
Catatan Ketua Tim Ekspedisi Patriot ITB Output 1
Lokus Kawasan Bajawa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur

BALAWA, fmipa.itb.ac.id, -Program Ekspedisi Patriot merupakan inisiatif strategis Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi melalui riset ilmiah, kolaborasi lintas sektor, dan pemberdayaan sumber daya manusia. Diluncurkan sebagai bagian dari transformasi transmigrasi menjadi penggerak kawasan ekonomi baru, program ini melibatkan ribuan peserta dari berbagai universitas untuk melakukan pemetaan potensi, studi kelayakan, dan penyusunan strategi hilirisasi komoditas unggulan di lebih dari 150 lokasi transmigrasi. Ekspedisi ini tidak hanya menjadi wahana pendidikan dan penelitian, tetapi juga dirancang untuk menarik investasi dan memperkuat kelembagaan lokal melalui digitalisasi dan pelatihan karakter. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta pemerintah daerah, Ekspedisi Patriot menjadi simbol sinergi akademik dan kebijakan dalam mewujudkan swasembada nasional dan menjaga persatuan Indonesia. Pada Ekspedisi Patriot ini, ITB mengirimkan 57 Tim, dan 7 di antaranya adalah dosen FMIPA ITB, antara lain Dr. Getbogi Hikmawan dan Dr. Acep Purqon dari Fisika, Dr. Yudhistira Aziz dan Dr. Abdul Rohman Supandi dari Kimia, Dr. Aditya Purwa Santika dan Arnasli Yahya, Ph.D dari Matematika dan Dr. Anton Timur Jaelani dari Astronomi.

Dr. Getbogi Hikmawan, S.Si., M.Si. menjadi Ketua Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Output 1: Rekomendasi untuk Evaluasi Kawasan Transmigrasi untuk lokus Bajawa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Anggota timnya antara lain: Maria Dolorosa Bhebhe, S.T., M.P.W.K. (Alumni S2 PWK ITB), Isnaini Mufidhatul Mughni S.Si. (Alumni S1 Fisika ITB), Artanti Mirta Kusuma, S.T. (Alumni S1 RIL ITB), dan Syalwa Putria Kurniawati, S.Si. (Alumni S1 Biologi ITB). Seluruh anggota tim akan berkolaborasi dengan stakeholders terkait secara intensif mulai dari Agustus hingga Desember 2025.
Rangkaian kegiatan tim Output 1 didesain dalam beberapa tahapan. Tahapan awal dimulai dengan pelaksanaan survei pendahuluan serta pemetaan lapangan, yang difokuskan pada tiga kecamatan utama di Kabupaten Ngada, yaitu Kecamatan Bajawa Utara, Kecamatan Riung Barat, dan Kecamatan Aimere. Sebagai langkah awal, tim telah melakukan kunjungan ke ketiga lokasi tersebut untuk pra survei (rona awal) dan delineasi wilayah perencanaan sekaligus menjalin komunikasi awal dengan tokoh masyarakat, transmigran dan penduduk. Telah dilaksanakan juga kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan aparat desa dan perwakilan warga desa untuk dua kawasan, yaitu SP 1 dan 2 Ulluwae di Kecamatan Bajawa Utara dan SP Maronggela di Kecamatan Riung Barat. Saat ini Tim 1 (Berkoordinasi dengan Tim Output 2 yang diketuai oleh Prof. Endah Sulistyawati, Ph.D. dari Biologi ITB) sedang mempersiapkan FGD Kabupaten yang rencananya akan mengundang Bupati, Sekda, dan dinas-dinas terkait untuk melengkapi proses penyusunan laporan akhir kegiatan.

   

X