Enter your keyword

Bincang Sore Fisika: Kurikulum 2024 untuk Program Sarjana

Bincang Sore Fisika: Kurikulum 2024 untuk Program Sarjana

Bagikan:

BANDUNG, fmipa.itb.ac.id, -Pada Rabu, 7 Mei 2025, Program Studi Fisika menggelar agenda bertajuk “Bincang Sore Fisika: Kurikulum 2024 untuk Program Sarjana” yang dilaksanakan pukul 15:30-17:00 di ruang 1201, Fisika ITB. Acara dibuka dan dimoderatori oleh Pelaksana Tugas Kaprodi Sarjana Fisika, Dr. Agus Suroso menyambut kehadiran narasumber yaitu Prof. Dr. Suprijadi, Prof. Dr. Alexander A. Iskandar, dan Prof. Dr. Fatimah A. Noor serta mahasiswa sarjana Fisika ITB.

Acara diawali dengan pemaparan oleh Prof. Dr. Suprijadi yang menjelaskan kurikulum 2024 ITB dan menyoroti perubahan signifikan dengan kurikulum 2019 dan filosofinya. Adanya perubahan kurikulum ini bertujuan untuk beradaptasi dengan perubahan dunia, “ITB perlu mengantisipasi perubahan di dunia,” demikian tutur Prof. Dr. Suprijadi. Kurikulum 2024 ini diharapkan dapat mendukung fleksibilitas mahasiswa untuk memilih secara mandiri skema yang ingin ditempuh dan dapat disesuaikan dengan kompetensi yang diinginkan untuk dunia kerja nantinya. Pada kurikulum 2024 juga, ITB mendukung penuh mahasiswa sarjananya untuk melanjutkan studi S2 dengan program PPSM (Program Penyatuan Sarjana Magister).

Bagi mahasiswa sarjana, terdapat berbagai skema yang dapat diambil sesuai dengan kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa yang ingin memperdalam keilmuan program studinya, dapat mengambil program spesialisasi. Jika ingin memperluas keilmuan di luar program studi, dapat mengambil program minor dan mayor dari program studi luar yang menyediakan. Jika mahasiswa ingin bereksplorasi tanpa terikat program, maka mahasiswa dapat mengikuti pengembangan wawasan dengan mengambil mata kuliah mana pun sesuai kehendaknya dan tidak dibatasi dengan maksimum jumlah SKS selama memenuhi minimum 144 SKS untuk kelulusan. Pemaparan oleh Prof. Dr. Suprijadi diakhiri dengan tanya jawab dengan mahasiswa.

Beralih ke pemaparan oleh Prof. Alexander A. Iskandar yang dibuka dengan menjelaskan profil lulusan Sarjana Fisika ITB yang di antaranya adalah beriman dan bertakwa, mengembangkan pengetahuan untuk studi lanjutan, menguasai metode ilmiah untuk kemudian digunakan dalam problem solving, mengikuti perkembangan sains, teknologi, dan industri, serta mampu mengkomunikasikan gagasan.

Prof. Alexander A. Iskandar memaparkan proses evaluasi kurikulum yang dilakukan secara berkala setiap lima tahun, termasuk benchmarking dengan universitas global seperti MIT, NUS, dan Oxford. Ia juga menjelaskan struktur kurikulum baru yang terbagi dalam empat tahun, mulai dari fondasi dasar di tahun pertama hingga pendalaman keahlian di tahun

keempat melalui tugas akhir atau capstone project. Adapun spesialisasi baru yang ditawarkan mencakup Fisika Medis, Fisika Sumber Daya Alam dan Mitigasi Bencana, Fisika Sains Data, serta Fisika Energi.

Terakhir, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif yang dipandu oleh Dr. Agus Suroso. Mahasiswa berpartisipasi menanyakan berbagai hal berbagai hal, mulai dari teknis pemilihan skema, kesempatan mengambil PPSM di luar rumpun Fisika, hingga implikasi kurikulum baru terhadap masa studi. Prof. Fatimah A. Noor memberikan penjelasan rinci tentang prosedur administrasi dan dukungan akademik yang tersedia bagi mahasiswa.

Acara ditutup dengan kesimpulan bahwa Kurikulum 2024 tidak hanya memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan lulusan yang kompetitif di tingkat global. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah sosialisasi yang efektif bagi mahasiswa, menambah kegiatan sosialisasi lain yang telah dilakukan sebelumnya.

X