Seri Kuliah Umum FMIPA yang ke-sembilan dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 November 2017 2018, bertempat di Auditorium Campus Center Timur ITB, dengan tema Sains Untuk Kemajuan Bangsa (4) . Pembicara yang memberikan presentasi pada kuliah umum ini yaitu :
- Prof. Dr. Toto Winata, “Energi Hijau Untuk Kehidupan Masa Depan”
- Prof. Dr. Muhammad Bahri Amran, “Menakar Keamanan Makanan Laut”
- Dr. Aleams Barra, “Aleams Barra”
Energi Hijau Untuk Kehidupan Masa Depan
Toto Winata (toto@fi.itb.ac.id)
Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung
Kebutuhan energi yang ramah lingkungan (energI hijau), seiring makin menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan makin tingginya polusi yang diakibatkan penggunaan bahan bakar fosil, sangat diperlukan untuk antisipasi kekurangan energi di masa depan. Perkembangan energi hijau terkait sumber yang melimpah (terbarukan). Dalam pembahasan ini akan dibahas energi hijau yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber. Material hijau yang bisa memanfaatkan sinar matahari di sini adalah padatan yang berupa lapisan tipis semikonduktor berbasis karbon (C). Perangkat yang terbuat dari material lapisan tipis semikonduktor, yang memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan energi listrik dikenal sebagai sel surya (photovoltaic). Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menumbuhkan sel surya adalah CVD (Chemical Vapor Deposition). Pengembangan metode CVD di laboratorium PECVD (Plasma Enhanced Chemical Vapor Deposition), Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung akan dibahas hingga menghasilkan material karbon lapisan tipis grafena. Sifat optik grafena yang menunjukkan transparansi tinggi memungkinkan penerapannya dalam perangkat sel surya untuk memperbaiki performa efisiensinya. Ketebalan material grafena yang sangat tipis (nanometer=1/milyar meter) menghasilkan sel surya dengan dimensi yang kecil. Sehingga berbagai aplikasi di kehidupan masa depan dengan tuntutan dimensi yang makin kecil, menjadi terbuka lebar.
Menakar Keamanan Makanan Laut
Muhammad Bachri Amran, (amran@mail.chem.itb.ac.id)
Kelompok Keilmuan Kimia Analitik
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan laut yang sangat luas memiliki potensi yang sangat besar sebagai lumbung produk kelautan dan perikanan. Produksi perikanan pada tahun 2016 mencapai 6,83 juta ton dengan nilai Rp 125,3 triliun. Potensi yang besar ini tidak hanya harus dijaga atau ditingkatkan untuk menunjang ketahanan pangan tetapi lebih penting lagi menjaga keamanannya sebagai sumber pangan. Keamanan pangan sudah menjadi ulasan penting tidak saja untuk kemaslahatan konsumen tetapi juga menjadi bagian penting dari perdagangan global yang dimasukkan sebagai halangan non-tarif. Pada kuliah ini akan diberikan gambaran mengenai bagaimana selayaknya menakar cemaran logam berat pada makanan laut menggunakan metode analisis kimia terkini. Hal ini diperlukan karena menakar keamanan makanan laut dengan takaran yang tak sesuai akan memberikan informasi yang tak bermakna.
Struktur Matematika dalam Komunikasi Digital
Aleams Barra (barra@math.itb.ac.id)
Kelompok Keilmuan Aljabar,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung
Pada masa sekarang ini aktifitas kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah lepas dari komunikasi digital. Ketika kita melakukan panggilan telpon, mengirimkan surat elektronik, menonton tv atau mendengarkan musik di radio, terjadi transmisi informasi dari satu titik ke titik lain. Adalah sangat penting untuk memastikan integritas informasi yang dikirimkan, yakni perlu dipastikan bahwa informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirimkan. Tanpa kita sadari, ada suatu struktur matematika yang disisipkan pada mekanisme pengiriman informasi ini untuk menjaga integritas informasi yang dikirimkan. Pada kuliah ini akan dijelaskan bagaimana suatu struktur matematika bisa memperbaiki suatu error yang terjadi pada informasi yang diterima. Struktur ini lah yang membuat anda tetap bisa mendengarkan musik pada compact disc anda meskipun CD anda telah tergores di sana-sini.