Enter your keyword

Seri Kuliah Umum FMIPA ke-10: Sains untuk Kemajuan Bangsa

Seri Kuliah Umum FMIPA ke-10: Sains untuk Kemajuan Bangsa

Bagikan:

Bandung, FMIPA.itb.ac.id,  – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB kembali mengadakan Seri Kuliah Umum pada hari Sabtu, 1 Desember 2018 yang bertempat di Auditorium Campus Center Timur ITB. Seri kuliah umum ke-10 ini masih dalam tajuk besar “Sains untuk Kemajuan Bangsa” yang mengandung dosen-dosen di lingkungan FMIPA ITB sebagai para pembicara. Adapun pembicara yang memberikan presentasi pada kuliah umum ini adalah Prof. Dr.rer.nat. Umar Fauzi, M.Si (Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks – Fisika ITB), Dessy Natalia, Ph.D (Kelompok Keilmuan Biokimia – Kimia ITB), dan Sapto Wahyu Indratno, M.Sc, Ph.D. (Kelompok Keilmuan Statistika –  Matematika ITB).

Pembicara pertama, Prof. Umar Fauzi membawakan judul “Menjelajahi Ruang Pori Batuan, Menguak Misteri Sifat Fisiknya”. Beliau menjelaskan bahwa pori batuan memiliki peran yang sangat penting dalam penyimpanan dan pemrosesan air dan fluida hidrokarbon yang merupakan elemen penting dalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu, potensi tersebut dapat diketahui melalui sifat fisik dari pori batuan tersebut. Beliau juga menjelaskan tentang Digital Rock Physics (DRP) dan perkembangannya di berbagai belahan dunia yang merupakan jenis metode komputasi dan pencitraan yang memungkinkan kita untuk mengetahui pori batuan.

Pembicara pertama, Prof. Dr. Umar Fauzi dari Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks ITB membawakan kuliah umum dengan judul “Menjelajahi Ruang Pori Batuan, Menguak Misteri Sifat Fisiknya”. (Foto: FMIPA ITB)

Pembicara kedua, Dessy Natalia, Ph.D. memaparkan materi dengan judul “Eksplorasi Biokatalis Lokal untuk Sains dan Kesejahteraan”. Beliau menjelaskan bahwa peran biokatalis atau enzim dalam reaksi-reaksi kimia pada makhluk hidup sangatlah krusial. Enzim memiliki spesifitas tertentu, sehingga hanya dapat mengenali substrat tertentuk saja. Beliau juga memaparkan tentang riset dari kelompok penelitiannya yang sudah berjalan hampir satu dekade yaitu eksplorasi enzim α-amilase dari mikroorganisme di Indonesia. Enzim α-Amilase sendiri merupakan biokatalis yang dapat memecah pati (amilosa dan amilopektin) menjadi gula yang lebih sederhana. Hasil riset nya berhasil menemukan α-amilase yang mampu mendegradasi pati mentah. Beliau bersama tim juga menemukan α-amilase yang memiliki finger print yang unik. Melalui riset ini, beliau dan tim berhasil mempublikasikan paper nya di jurnal ilmiah terkemuka yaitu Nature Scientific Reports.

Pembicara kedua, Dessy Natalia, Ph.D. dari Kelompok Keilmuan Biokima ITB memaparkan materi dengan judul “Eksplorasi Biokatalis Lokal untuk Sains dan Kesejahteraan”. (Foto: Kimia ITB)

Pembicara terakhir, yaitu Sapto Wahyu Indratno, Ph.D mempresentasikan materi dengan judul “Menyingkap Informasi Tersembunyi di Dunia Maya Dengan Teori Peluang”. Dunia maya tentunya adalah dunia yang tidak asing lagi di masa ini, hingga sering disebut-sebut bahwa kebanyakan orang pada saat ini menjalani kehidupan di dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Melalui materi kuliah yang beliau paparkan, kita dapat melihat peran teori peluang dalam dunia maya dan mengetahui bagaiamana menyingkap informasi yang berguna dan tak kasatmata di dunia maya melalui teori peluang.

Foto bersama panitia dan para pembicara Seri Kuliah Umum FMIPA ITB di Auditorium CC Timur ITB. (Foto: FMIPA ITB)

Ketiga pembicara tentunya sudah sangat ahli di bidangnya masing-masing, sehingga kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Banyak peserta kuliah yang sangat puas dengan materi pada seri kuliah tamu kali ini, terbukti dengan antusiasme peserta kuliah saat sesi tanya jawab. Bahkan banyak peserta kuliah yang tidak memperoleh kesempatan bertanya karena keterbatasan waktu. Dengan diselenggarakannya seri kuliah tamu ini, semoga dapat mendorong minat khusunya generasi muda untuk lebih menyukai sains sehingga sains dapat berkembang dengan lebih pesat dan memberikan sumbangsih untuk kemajuan bangsa.  (Prisma Silviya Auliawati, editor: MI)

X